Grok 3: Model AI Terbaru dari xAI Milik Elon Musk

Kukuh T Wicaksono
4 min readFeb 19, 2025

--

Elon Musk kembali membuat gebrakan di dunia kecerdasan buatan dengan merilis Grok 3, model AI terbaru dari perusahaannya, xAI. Grok 3 merupakan pesaing langsung bagi model AI canggih lainnya seperti GPT-4o dari OpenAI dan Gemini dari Google.

Peluncuran Grok 3 pada hari Senin menandai peningkatan signifikan dari versi sebelumnya, dengan berbagai fitur baru yang mengesankan, termasuk kemampuan analisis gambar dan jawaban berbasis reasoning. Model ini juga memperkuat berbagai fitur di platform media sosial milik Musk, X (sebelumnya Twitter).

Grok 3: Kecerdasan AI yang Lebih Unggul

Dalam pengembangannya, xAI memanfaatkan pusat data besar di Memphis yang berisi 200.000 GPU untuk melatih Grok 3. Musk mengklaim bahwa model ini dikembangkan dengan daya komputasi 10 kali lebih besar dibandingkan dengan pendahulunya, Grok 2.

Salah satu keunggulan Grok 3 adalah kemampuannya dalam menganalisis data hukum, termasuk dokumen dari berbagai kasus pengadilan. Ini menunjukkan bahwa model ini tidak hanya unggul dalam aspek teknis tetapi juga dalam memahami kompleksitas informasi hukum.

Lebih dari Sekadar Model AI

Grok 3 bukan sekadar satu model AI, tetapi sebuah keluarga model. Salah satu variannya, Grok 3 Mini, dirancang untuk memberikan respons lebih cepat dengan sedikit pengorbanan dalam akurasi.

Beberapa fitur Grok 3 masih dalam tahap beta, tetapi beberapa lainnya telah mulai dirilis. Menurut xAI, model ini mampu mengungguli GPT-4o dalam berbagai benchmark, seperti:

  • AIME (evaluasi performa AI dalam soal matematika)
  • GPQA (pengujian kecerdasan AI dengan soal fisika, biologi, dan kimia setara PhD)
  • Chatbot Arena, tempat AI diuji dengan model lainnya dan dinilai berdasarkan preferensi pengguna

Model Reasoning: Kemampuan Berpikir AI yang Lebih Tajam

Dua varian dalam keluarga Grok 3, yaitu Grok 3 Reasoning dan Grok 3 Mini Reasoning, dirancang untuk memproses informasi dengan lebih cermat. Model reasoning ini mampu melakukan fact-checking sebelum memberikan jawaban, mirip dengan model reasoning dari OpenAI dan perusahaan AI Tiongkok DeepSeek.

Menurut xAI, Grok 3 Reasoning mampu mengungguli o3-mini-high dari OpenAI dalam berbagai benchmark, termasuk AIME 2025, yang merupakan standar terbaru dalam penilaian AI berbasis matematika.

Fitur Baru: DeepSearch dan Big Brain Mode

Grok 3 juga memperkenalkan fitur DeepSearch, yang memungkinkan pengguna mencari informasi di internet dan platform X untuk mendapatkan ringkasan berbasis AI. Fitur ini merupakan pesaing bagi layanan pencarian mendalam milik OpenAI.

Selain itu, pengguna kini dapat meminta Grok 3 untuk “berpikir lebih dalam” dengan mode Big Brain, yang menggunakan daya komputasi lebih besar untuk pemrosesan yang lebih kompleks. Fitur ini sangat berguna untuk pertanyaan sulit dalam bidang matematika, sains, dan pemrograman.

Perbandingan Grok 3 dengan Model AI Lainnya

Berikut adalah perbandingan Grok 3 dengan model AI lainnya seperti DeepSeek R1, GPT-0.3, dan Claude 3.5 Sonnet:

Akses dan Paket Berlangganan

Grok 3 pertama kali akan tersedia untuk pelanggan X Premium+, yang dikenakan biaya $50 per bulan. Selain itu, xAI juga memperkenalkan paket baru, SuperGrok, yang diperkirakan akan tersedia dengan harga $30 per bulan atau $300 per tahun. Paket ini memberikan akses tambahan ke fitur reasoning, DeepSearch, dan unlimited image generation.

Dalam waktu dekat, xAI juga akan menambahkan fitur Voice Mode, yang memungkinkan Grok 3 merespons dengan suara sintetis. Selain itu, dalam beberapa minggu ke depan, model ini akan tersedia untuk penggunaan bisnis melalui xAI Enterprise API.

Masa Depan Grok: Open Source dan Netralitas Politik

Elon Musk juga mengumumkan bahwa Grok 2 akan segera menjadi open source setelah Grok 3 dianggap matang dan stabil. Ini selaras dengan pendekatan xAI yang ingin membuka versi sebelumnya setiap kali model baru dirilis.

Di sisi lain, Musk menegaskan bahwa Grok 3 akan menjadi AI yang benar-benar mencari kebenaran, meskipun kebenaran tersebut bertentangan dengan “kepentingan politik yang benar”. Sebelumnya, beberapa penelitian menemukan bahwa model Grok cenderung memiliki bias ke arah politik kiri, terutama dalam isu seperti hak transgender, program keberagaman, dan ketimpangan sosial. Musk menyalahkan bias ini pada data pelatihan berbasis web publik dan berjanji untuk menggeser Grok ke arah posisi netral secara politik.

Grok 3 adalah langkah besar bagi xAI dalam kompetisi kecerdasan buatan, membawa peningkatan signifikan dalam hal reasoning, pencarian informasi, dan pemrosesan data hukum. Dengan fitur seperti DeepSearch, Big Brain Mode, dan Voice Mode, model ini semakin mendekati tujuan xAI untuk menciptakan AI yang lebih transparan dan kuat.

Dengan peluncuran ini, Musk dan xAI semakin mendekati dominasi dalam dunia AI, bersaing ketat dengan OpenAI dan Google. Apakah Grok 3 benar-benar akan mengubah lanskap AI? Kita tunggu perkembangan selanjutnya!

--

--

No responses yet