Indeks AI 2023: Peta Kemajuan dan Tantangan Kecerdasan Buatan

Kukuh T Wicaksono
8 min readApr 24, 2024

Stanford Institute for Human-Centered Artificial Intelligence (HAI) baru saja merilis Indeks AI tahunan yang memetakan tren kecerdasan buatan (AI) global tahun 2023. Laporan ini, yang mencakup 500 halaman, disusun oleh Komite Pengarah AI Index yang terdiri dari para ahli interdisipliner dari akademi dan industri.

Dominasi Model Fondasi dan Investasi AI yang Melonjak

Salah satu sorotan utama laporan tahun ini adalah meningkatnya jumlah model fondasi yang dikembangkan, dengan 149 model baru dirilis, lebih dari dua kali lipat dari tahun 2022. Menariknya, 65,7% dari model-model baru tersebut bersifat open-source, menunjukkan tren positif ke arah keterbukaan dan aksesibilitas yang lebih besar di bidang ini.

Meskipun demikian, model-model closed-source masih menunjukkan performa yang lebih unggul. Pada sepuluh benchmark yang dipilih, model-model tertutup menunjukkan keunggulan performa median sebesar 24,2%, dengan variasi yang cukup lebar tergantung pada jenis tugas yang dihadapi.

Perbedaan Performa Model Tertutup vs. Model Terbuka dalam Benchmark AI

grafik dari Laporan Indeks AI 2024 menunjukkan perbedaan performa yang signifikan antara model AI tertutup dan terbuka. Data yang dihimpun menggarisbawahi perbedaan yang cukup besar pada beberapa bidang kunci.

Perbedaan Performa Paling Menonjol di Tugas Agentic

Tugas berbasis agen, yang diukur oleh AgentBench, menunjukkan perbedaan performa yang paling mencolok, dengan model tertutup unggul sebesar 317.71% dibandingkan dengan model terbuka. Ini menunjukkan bahwa dalam bidang-bidang yang memerlukan pemikiran strategis dan interaksi dinamis, model-model tertutup memiliki kelebihan yang luar biasa.

Matematika dan Coding

Dalam tugas pemikiran matematika, yang diukur oleh benchmark MATH, model tertutup juga menunjukkan kelebihan dengan peningkatan performa sebesar 39.57%. Di bidang coding, yang diukur oleh HumanEval, terlihat peningkatan performa sebesar 54.82%. Perbedaan ini mengindikasikan bahwa untuk tugas-tugas yang memerlukan pemahaman logika dan pemrograman yang mendalam, model-model tertutup mampu memberikan hasil yang lebih akurat.

Tantangan dalam Bahasa Umum

Pada tugas-tugas yang terkait dengan pemahaman bahasa umum, yang diukur oleh benchmark MMLU, model tertutup masih menunjukkan peningkatan performa, namun dengan margin yang lebih kecil, yakni 27.54%. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun model tertutup lebih unggul, gap performanya dengan model terbuka dalam pemahaman bahasa tidak sebesar dalam tugas-tugas lainnya.

Implikasi

Keunggulan signifikan model tertutup dapat menjadi isyarat bagi pengembang dan peneliti AI untuk mengeksplorasi dan memahami faktor-faktor yang berkontribusi pada perbedaan performa ini. Di satu sisi, hasil ini dapat menstimulasi perkembangan teknologi AI yang lebih canggih, sementara di sisi lain, menimbulkan pertanyaan tentang aksesibilitas dan transparansi dalam penelitian AI.

Penguasaan Industri dan Biaya Pelatihan yang Meroket

Google kembali menjadi pemain utama dalam rilis model-model fondasi, dengan 40 model sejak tahun 2019, diikuti oleh OpenAI dengan 20 model. Industri terus mendominasi pembuatan model fondasi, dengan proporsi mencapai 72% dari total model baru pada tahun 2023. Hal ini diperparah dengan biaya pelatihan yang terus meningkat; misalnya, biaya untuk melatih Gemini Ultra dari Google diperkirakan mencapai $191 juta.

u

Kepemimpinan Organisasi dalam Pengembangan Model Fondasi AI Tahun 2023

Grafik Laporan Indeks AI 2024 menunjukkan jumlah model fondasi yang dikembangkan oleh masing-masing organisasi selama tahun 2023. Data tersebut menonjolkan bagaimana perusahaan teknologi besar mendominasi lanskap pembuatan model-model AI yang canggih.

Dominasi Google

Google menduduki posisi teratas dengan jumlah model fondasi terbanyak, yaitu 18 model pada tahun 2023. Ini menandakan komitmen dan sumber daya yang signifikan yang telah diinvestasikan oleh raksasa pencarian ini dalam riset dan pengembangan AI.

Meta dan Microsoft Membuntuti

Meta (sebelumnya dikenal sebagai Facebook) juga tidak ketinggalan, dengan 11 model yang dikembangkan, menunjukkan fokus perusahaan ini pada AI sebagai bagian dari strategi inovasi jangka panjangnya. Microsoft, dengan 9 model, mempertahankan posisi sebagai pemain utama dalam teknologi AI, menandai perannya dalam evolusi dan aplikasi teknologi AI.

OpenAI dan Pemain Lain

OpenAI, yang dikenal dengan model-modelnya yang revolusioner seperti GPT, telah merilis 7 model fondasi, menunjukkan dampak yang berarti dalam bidang ini. Organisasi lain seperti together.ai dan Hugging Face, meskipun dengan jumlah yang lebih sedikit — berturut-turut 5 dan 4 model — tetap memainkan peran penting dalam mendorong inovasi di ruang AI.

Keberadaan dan jumlah model fondasi yang dikembangkan oleh setiap organisasi mencerminkan konsentrasi kepemimpinan dan inovasi dalam industri AI. Dengan teknologi yang terus berkembang, kontribusi organisasi-organisasi ini tidak hanya mengubah lansekap teknologi tetapi juga membentuk masa depan cara kita berinteraksi dengan mesin.

Eskalasi Biaya Pelatihan Model AI Menurut Laporan Indeks AI 2024

Grafik yang dirilis dalam Laporan Indeks AI 2024 memberikan wawasan tentang biaya pelatihan dan komputasi yang diestimasi untuk beberapa model AI paling terkemuka. Skala logaritmik yang digunakan menunjukkan bagaimana biaya ini meningkat secara eksponensial dengan perkembangan teknologi.

Biaya Pelatihan Model yang Mencengangkan

Pada ekstrem atas skala, Google’s Gemini Ultra menonjol dengan estimasi biaya pelatihan yang sangat tinggi, mencapai hampir $191 juta dolar. Ini mengindikasikan bahwa model-model canggih memerlukan investasi yang signifikan dalam hal sumber daya komputasi.

Model-Model Unggulan dan Biaya Mereka

Model lain seperti GPT-4 dari OpenAI juga menunjukkan biaya pelatihan yang besar, meskipun tidak sebesar Gemini Ultra. Sementara itu, model lain seperti GPT-3 175B, PalM 540B dari Google, dan Megatron-Turing NLG 530B juga menunjukkan biaya yang tinggi, menandakan tren pelatihan model AI yang menjadi semakin mahal.

Pertumbuhan Pesat Biaya Pelatihan

Dibandingkan dengan Transformer asli yang hanya memakan biaya sekitar $900 untuk pelatihannya, biaya pelatihan model AI modern mencerminkan kenaikan yang dramatis. Hal ini tidak hanya menyoroti kemajuan dalam kapabilitas komputasional yang diperlukan untuk melatih model AI, tetapi juga hambatan potensial bagi para pemain yang lebih kecil dalam riset dan pengembangan AI.

Implikasi bagi Industri dan Akademia

Dengan biaya yang melonjak, jelas bahwa pengembangan model AI canggih menjadi arena yang semakin didominasi oleh perusahaan besar dengan sumber daya finansial yang kuat. Ini mungkin akan menyebabkan keterbelakangan dalam partisipasi akademis dan lembaga-lembaga pemerintah yang terbatas oleh anggaran. Grafik ini menggarisbawahi pentingnya ketersediaan dan akses ke teknologi komputasi tingkat tinggi untuk kemajuan AI di masa depan.

Kepemimpinan AS dalam Perlombaan AI Global

Amerika Serikat terus memimpin dalam pengembangan model AI, dengan 61 model yang dikembangkan pada tahun 2023. Investasi swasta di AS untuk AI juga mencapai puncaknya, dengan total $67,2 miliar pada tahun 2023, jauh melebihi negara lain seperti China dan Inggris.

Antisipasi Efek AI pada Pekerjaan

Di tingkat global, terdapat kekhawatiran yang meningkat tentang pengaruh AI terhadap pekerjaan. Sebagian besar Generasi Z dan milenial percaya bahwa AI akan berdampak signifikan pada pekerjaan mereka di masa depan, sementara orang-orang dengan pendapatan lebih tinggi dan posisi pengambil keputusan juga melihat potensi pengaruh besar AI terhadap pekerjaan mereka.

Pendapat Global Terhadap Pengaruh AI Pada Pekerjaan di 2023

Menurut survei yang dipublikasikan dalam Laporan Indeks AI 2024, pendapat global tentang dampak AI pada pekerjaan menunjukkan pandangan yang bervariasi namun signifikan. Survei tersebut mengeksplorasi ekspektasi orang tentang bagaimana AI akan mempengaruhi pekerjaan mereka dalam lima tahun ke depan.

AI Sebagai Pengubah Cara Kerja

Sebagian besar responden, dengan persentase sebesar 57%, percaya bahwa AI akan mengubah cara mereka bekerja dalam lima tahun ke depan. Angka ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah dari populasi global mempersiapkan adaptasi terhadap perubahan yang dibawa oleh AI.

Penggantian Pekerjaan oleh AI

Dalam hal penggantian pekerjaan, 36% responden merasa bahwa AI kemungkinan akan menggantikan pekerjaan mereka saat ini dalam waktu lima tahun. Meskipun ini merupakan angka yang signifikan, lebih dari setengah dari responden, yaitu 56%, merasa bahwa hal ini tidak mungkin terjadi.

Ketidakpastian Tentang Masa Depan

Ketidakpastian masih berlaku dengan 8% responden yang tidak yakin tentang bagaimana AI akan mempengaruhi pekerjaan mereka. Ketidakpastian ini mungkin mencerminkan kebutuhan akan informasi lebih lanjut tentang AI dan implikasinya bagi berbagai industri.

Hasil survei menyoroti pentingnya mempersiapkan masa depan kerja yang dipengaruhi oleh AI. Dengan peningkatan kemungkinan AI mengubah atau bahkan menggantikan peran pekerjaan tertentu, ada kebutuhan yang tumbuh untuk pendidikan dan pelatihan ulang bagi tenaga kerja global untuk menyesuaikan dengan pergeseran ini.

Kecemasan Global Terhadap AI: Perspektif 2023

Survei terbaru yang diilustrasikan dalam Laporan Indeks AI 2024 mengungkapkan bahwa kecemasan terhadap produk dan layanan AI cukup meluas di berbagai negara. Grafik survei tersebut menunjukkan persentase penduduk di beberapa negara yang mengaku merasa gugup atau cemas terkait dengan AI.

Tingginya Kecemasan di Australia dan Inggris

Di Australia, 69% responden menyatakan kecemasan mereka terhadap AI, angka tertinggi di antara negara-negara yang disurvei. Inggris tidak jauh di belakang, dengan 65% dari populasi juga merasa gugup tentang AI.

Sentimen di Amerika Utara

Canada dan Amerika Serikat menunjukkan angka yang hampir sejajar, dengan 63% warga di kedua negara mengungkapkan kekhawatiran mereka mengenai AI.

Sikap Beragam di Negara Lain

Di India, lebih dari setengah penduduk (58%) mengungkapkan kecemasan mereka, sementara di negara-negara Eropa seperti Prancis, Spanyol, dan Belgia, angkanya berada sekitar 50%. Jerman dan Korea Selatan menunjukkan angka yang sedikit lebih rendah, dengan 46% dan 44% secara berturut-turut.

Analisis

Data ini memberikan indikasi tentang tingkat kecemasan global yang ada seputar pemanfaatan AI. Sentimen ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketakutan akan penggantian pekerjaan, kekhawatiran atas privasi dan penggunaan data, serta implikasi etis dari AI yang semakin canggih. Hasil survei ini menekankan pentingnya pendidikan dan transparansi dalam pengembangan serta penerapan AI untuk mengurangi kecemasan publik.

AI Melebihi Kemampuan Manusia dalam Tugas-Tugas Intelektual Menurut Laporan Indeks AI 2024

Laporan terkini Indeks AI 2024 menyajikan sebuah grafik yang menunjukkan bahwa AI telah melewati batas kinerja manusia dalam berbagai tugas intelektual. Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan teknologi AI tidak hanya telah mencapai tetapi juga seringkali melampaui kemampuan manusia rata-rata dalam berbagai bidang.

AI Dalam Pengenalan Gambar dan Pemahaman Bahasa

Sejak awal 2010-an, AI telah menunjukkan peningkatan dramatis dalam pengenalan gambar, seperti yang ditandai oleh prestasi dalam ImageNet Top-5. Dalam pemahaman bahasa dasar dan pemahaman bahasa Inggris yang lebih kompleks (terlihat pada benchmark SQuAD 1.1 dan SuperGLUE), AI telah mencapai dan stabil di atas baseline manusia.

Peningkatan dalam Visual Reasoning

AI juga telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam reasoning visual, yang diukur melalui Visual Question Answering (VQA). Kenaikan tajam pada kurva menunjukkan lonjakan kemampuan AI untuk memproses dan memahami konten visual dalam beberapa tahun terakhir.

Multi-task Language Understanding

Benchmarks baru seperti Multitask Language Understanding (MMLU) juga menunjukkan kemajuan AI. MMLU, yang mengukur kemampuan AI dalam berbagai tugas bahasa, melihat pertumbuhan yang signifikan, menandakan bahwa AI semakin mampu menangani kompleksitas dan variasi tugas yang lebih besar.

Matematika Kompetitif

Dalam bidang matematika tingkat kompetisi, meskipun AI belum mencapai kemampuan manusia rata-rata, trennya menunjukkan peningkatan yang pesat, mengindikasikan bahwa itu hanya masalah waktu sebelum AI mencapai dan melampaui baseline manusia.

Grafik ini menegaskan bahwa AI sedang bergerak pada trajektori yang mengesankan dan menjadi alat yang semakin canggih dan kompeten. Ini memiliki implikasi yang besar untuk berbagai bidang, mulai dari otomasi industri hingga pendidikan dan hiburan. Sementara AI terus berkembang, akan penting bagi masyarakat untuk mempertimbangkan dampaknya pada pekerjaan, etika, dan interaksi sosial kita.

Regulasi dan Ketidakpastian

Tahun 2023 juga menjadi tahun di mana regulasi AI meningkat di Amerika Serikat, dengan 25 kebijakan baru diberlakukan. Ini menunjukkan usaha yang meningkat dari berbagai badan regulasi untuk melindungi warga dan mengatur penggunaan alat serta data AI.

Laporan Indeks AI dari Stanford HAI ini memberikan gambaran yang jelas tentang dinamika yang ada di ranah AI, memberikan wawasan penting bagi para pemangku kepentingan untuk menavigasi dan beradaptasi dengan lansekap teknologi yang terus berubah.

--

--