Potensi AI Dalam Masa Depan: Refleksi Sam Altman di Stanford University

Kukuh T Wicaksono
4 min readMay 2, 2024

Pada seminar Pemimpin Wirausaha di Stanford University, Sam Altman, CEO dan salah satu pendiri OpenAI, membagikan perjalanan pribadinya dan wawasannya tentang potensi kecerdasan buatan (AI). Melalui pengalamannya, Altman menggarisbawahi pengaruh besar AI terhadap berbagai industri dan kehidupan manusia. Ia juga menekankan pentingnya penerapan AI yang bertanggung jawab serta tantangan dalam menyediakan akses yang adil terhadap teknologi ini.

Altman, yang telah memutuskan untuk meninggalkan studinya demi fokus pada riset AI, percaya bahwa AI akan memiliki dampak yang signifikan pada permintaan energi dan sumber energi terbarukan. Ia mengungkapkan optimisme bahwa energi fusi akan mendominasi generasi listrik karena keunggulan biaya dan keandalannya. Selain itu, ia juga melihat solar plus storage sebagai alternatif yang layak.

Dalam pembicaraannya, Altman membahas biaya yang terus meningkat dalam penciptaan model AI yang lebih besar dan lebih kompleks, seperti ChatGPT 3 dan 4. Meskipun biaya tinggi, ia yakin bahwa penciptaan kecerdasan buatan umum (AGI) akan memberikan nilai yang lebih besar bagi masyarakat daripada investasi yang dikeluarkan. Hal ini didasarkan pada keyakinan Altman bahwa teknologi AI harus ditempatkan di tangan masyarakat untuk berkoevolusi bersama.

Lebih lanjut, Altman mengakui potensi dampak AGI terhadap dunia, meskipun dia tidak yakin dengan definisi dan garis waktu dari AGI karena bisa berarti hal yang berbeda bagi orang yang berbeda. Ia menganggap bahwa memiliki kecerdasan berlimpah di ujung jari kita dapat merevolusi berbagai industri dan membuat kita lebih produktif, namun mungkin tidak mengubah sifat dasar kehidupan manusia.

Kecerdasan Umum Buatan atau Artificial General Intelligence (AGI) adalah istilah yang digunakan dalam ilmu kecerdasan buatan (AI) untuk menggambarkan tingkat kemampuan AI yang dapat melakukan tugas intelektual apa pun yang dapat dilakukan oleh manusia. AGI mewakili kemajuan signifikan dari kecerdasan buatan yang lebih terbatas atau spesifik yang umum digunakan saat ini, yang hanya mampu melakukan tugas-tugas tertentu. Berikut ini adalah penjelasan lebih komprehensif mengenai AGI:

1. Kemampuan Pembelajaran dan Adaptasi
AGI tidak hanya dirancang untuk melaksanakan tugas tertentu; ia mampu belajar dari pengalaman dan beradaptasi dengan situasi baru secara mandiri, mirip dengan bagaimana manusia belajar dan beradaptasi. Ini berarti AGI harus bisa memahami konteks, mengambil keputusan yang kompleks, dan belajar dari kesalahan tanpa input manusia yang spesifik.

2. Kemampuan Transfer Learning
Salah satu ciri utama AGI adalah kemampuannya untuk transfer learning, yaitu mengambil pengetahuan yang diperoleh dalam satu konteks dan menerapkannya pada masalah yang berbeda dalam konteks yang lain. Ini adalah kemampuan yang penting yang membedakan AGI dari AI yang lebih spesifik, yang biasanya hanya beroperasi dalam parameter yang telah ditetapkan.

3. Kemandirian dalam Berbagai Tugas
AGI diharapkan dapat melaksanakan berbagai tugas yang memerlukan kecerdasan manusia, seperti pemahaman bahasa, pengenalan objek, penyelesaian masalah, dan pengambilan keputusan. Berbeda dengan sistem AI spesifik yang dirancang untuk satu tugas atau set tugas yang sempit, AGI bisa menghandle berbagai tantangan intelektual.

4. Pemahaman Konseptual yang Mendalam
AGI harus mampu memahami dan memproses konsep abstrak dan melakukan penalaran yang kompleks, mirip dengan bagaimana manusia menganalisis dan menanggapi situasi baru.

5. Interaksi yang Lebih Alami dengan Manusia
Dengan AGI, interaksi antara manusia dan mesin diharapkan menjadi lebih alami dan intuitif. AGI bisa memahami dan merespon emosi manusia, serta berkomunikasi dengan cara yang lebih manusiawi.

6. Pengambilan Keputusan Etis dan Moral
Karena AGI memiliki kemampuan yang setara dengan manusia, ia juga diharapkan untuk mengatasi dilema etis dan moral dalam pengambilan keputusannya. Ini menimbulkan tantangan besar dalam desain dan implementasinya, mengingat pentingnya nilai-nilai dan norma-norma sosial dalam pengambilan keputusan manusia.

Implikasi dan Tantangan
Pengembangan AGI membawa implikasi yang luas, termasuk kemungkinan transformasi pasar tenaga kerja, keamanan siber, dan struktur sosioekonomi secara keseluruhan. Namun, tantangan etis, seperti masalah privasi, bias algoritma, dan kontrol atas teknologi yang kuat, menjadi perhatian utama. Pendekatan yang bertanggung jawab dan terkontrol diperlukan untuk memastikan bahwa pengembangan dan penerapan AGI memberikan manfaat bagi umat manusia tanpa menimbulkan risiko yang tidak diinginkan.

Pencapaian AGI masih dalam tahap teoretis dan penelitian, dan para ahli berbeda pendapat tentang kapan, atau bahkan apakah, AGI yang sesungguhnya akan dapat diwujudkan. Namun, potensinya untuk mengubah berbagai aspek kehidupan manusia membuatnya menjadi bidang penelitian yang sangat penting dan menarik dalam ilmu komputer dan kecerdasan buatan.

Selama sesi tanya jawab, Altman membagikan pandangannya tentang pentingnya ketahanan, kesadaran diri, dan memiliki model bisnis atau produk yang jelas saat memulai sebuah perusahaan. Ia juga menanggapi kekhawatiran tentang penyalahgunaan AI, menekankan pentingnya umpan balik yang cepat untuk mencapai keseimbangan yang tepat antara keamanan dan kebebasan.

Dengan mendorong para mahasiswa untuk mempertimbangkan memulai perusahaan mereka sendiri di bidang AI, Altman menunjukkan dukungannya terhadap inovasi dan keberanian dalam menghadapi tantangan. Melalui pembicaraannya, ia memberikan gambaran mendalam tentang bagaimana AI dapat membentuk masa depan, mengundang para pendengar untuk menjadi bagian dari evolusi yang berkelanjutan ini.

--

--