Sal Khan dan Revolusi AI: Memanfaatkan Teknologi untuk Masa Depan Pendidikan yang Lebih Baik
Revolusi AI dalam Dunia Pendidikan: Pandangan Sal Khan
Dalam beberapa tahun terakhir, revolusi kecerdasan buatan (AI) telah mengubah berbagai aspek kehidupan kita, termasuk pendidikan. Sal Khan, pendiri Khan Academy, baru-baru ini berbicara di Commonwealth Club World Affairs untuk mengeksplorasi bagaimana AI akan mempengaruhi pendidikan, implikasinya terhadap pola asuh orang tua, dan cara kita dapat memanfaatkan kekuatannya untuk kebaikan.
Dalam bukunya yang baru berjudul “Brave New Words,” Khan mengeksplorasi bagaimana kecerdasan buatan dan teknologi GPT akan mengubah pembelajaran. Buku ini menawarkan peta jalan bagi guru, orang tua, dan siswa untuk menavigasi dunia baru yang menarik (dan terkadang menakutkan) ini. Sebagai pionir di bidang teknologi pendidikan, Khan mengkaji seluk beluk alat-alat mutakhir ini dan bagaimana alat-alat tersebut akan merevolusi cara kita belajar dan mengajar.
Personalisasi Pembelajaran dengan AI
Menurut Khan, AI memiliki potensi besar untuk mempersonalisasi pembelajaran dengan beradaptasi dengan kecepatan dan gaya masing-masing siswa. AI dapat mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan, serta menawarkan dukungan dan umpan balik yang disesuaikan untuk melengkapi pengajaran di kelas tradisional. Dengan demikian, AI tidak menggantikan interaksi manusia, tetapi meningkatkannya dengan alat pembelajaran yang dapat disesuaikan dan diakses, yang mendorong keterampilan pemecahan masalah secara kreatif dan mempersiapkan siswa menghadapi dunia yang semakin digital.
Teknologi dan Implikasinya bagi Masyarakat
Pesan Khan tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang arti teknologi ini bagi masyarakat kita. Dia menyoroti implikasi praktisnya bagi para administrator, konselor, dan manajer perekrutan yang dapat memanfaatkan kekuatan AI dalam pendidikan dan tempat kerja. Selain itu, Khan juga membahas implikasi etika dan sosial dari AI dan GPT, dengan wawasan mendalam tentang bagaimana kita dapat menggunakan alat-alat ini untuk membangun sistem pendidikan yang lebih mudah diakses oleh siswa di seluruh dunia.
AI sebagai Alat Pembelajaran dan Pemikiran
Khan percaya bahwa AI dapat menjadi tutor bagi setiap siswa dan asisten pengajar bagi setiap guru. Dia juga menekankan bahwa AI dapat membantu mengatasi tantangan dalam mengedukasi kelompok siswa yang beragam di dalam kelas. AI dapat menjembatani kesenjangan pembelajaran dengan memberikan perhatian, kritik, dan dukungan yang diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa.
Proyek AI Khan Academy: Conmigo
Salah satu proyek terbaru Khan Academy adalah pengembangan model AI bernama Conmigo. Model ini bertujuan untuk membuat pendidikan AI yang terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang. Khan melihat AI sebagai alat yang dapat memperluas akses ke ide-ide baru dan menjadi mitra pemikiran, tanpa menggantikan kreativitas atau peran guru manusia.
Tantangan dan Peluang dalam Era AI
Meskipun AI menawarkan banyak peluang, ada juga tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah debat tentang hak kekayaan intelektual dan penggunaan AI untuk menghasilkan konten yang meniru gaya individu tertentu. Isu etika ini sedang dibahas di pengadilan, dan Khan mengajak kita untuk mempertimbangkan pandangan kita terhadap AI yang mewakili konten kita.
Banyak orang khawatir AI akan menyebabkan pemutusan hubungan kerja massal karena alat AI yang lebih cepat, murah, dan efisien menggantikan pekerjaan manusia. Beberapa perusahaan sudah menghentikan perekrutan untuk pekerjaan yang diperkirakan bisa digantikan AI.
Namun, ada juga pendapat bahwa dengan AI, permintaan untuk insinyur yang 5–10 kali lebih produktif justru akan meningkat. AI juga membuka peluang pekerjaan baru seperti penulis prompt dan insinyur prompt.
Untuk menghadapi era AI, pendidik harus membiasakan siswa dengan alat-alat ini dan kemampuannya. Generasi AI saat ini mungkin merupakan teknologi semacam komputer atau internet yang mentransformasi hidup kita lebih cepat dan mendalam.
Agar sukses di dunia AI, seseorang perlu mempunyai keahlian mendalam di satu atau dua bidang, tetapi juga keahlian kewirausahaan di berbagai domain untuk merakit semuanya. Ini melibatkan kreativitas dalam memanfaatkan sumber daya untuk menciptakan nilai.
Sistem pendidikan harus mendorong kreativitas dan kewirausahaan yang selama ini ditekan oleh sistem industri yang menekankan kepatuhan. Penting untuk menguasai keterampilan inti seperti membaca, menulis, dan matematika, ditambah pemahaman sejarah, seni, ilmu pengetahuan, hukum, dan keuangan. Namun juga keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan empati.
AI akan mengubah proses rekrutmen dan wawancara kerja menjadi lebih cepat, inklusif, efisien, dan kurang bias dengan agen AI yang mewakili kandidat dan pemberi kerja.
Pada akhirnya, kemajuan AI membawa risiko dan peluang eksistensial. Kita harus menggunakan AI secara bertanggung jawab dengan guardrail yang tepat agar memberikan manfaat bagi umat manusia, seperti meningkatkan potensi dan tujuan hidup setiap individu, bukan menciptakan distopia.
Dalam kesimpulannya, Khan menekankan bahwa revolusi AI dalam pendidikan bukan hanya tentang teknologi itu sendiri, tetapi juga tentang bagaimana kita sebagai masyarakat dapat memanfaatkannya untuk kebaikan. Dengan pemahaman yang tepat dan pendekatan yang bijak, AI dapat menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan pendidikan dan mempersiapkan siswa menghadapi masa depan yang semakin kompleks dan digital.
— -
Artikel ini berdasarkan presentasi Sal Khan di Commonwealth Club World Affairs dan konten dari buku terbarunya “Brave New Words”. Khan Academy terus berinovasi dalam teknologi pendidikan, membawa dampak positif bagi jutaan siswa di seluruh dunia.