Tiga Perubahan Besar di Dunia Pemasaran Digital: Pengaruh dari Siklus Hype Gartner

Kukuh T Wicaksono
5 min readApr 18, 2024

--

Sumber: https://www.gartner.com/en/articles/3-impending-technology-shifts-rule-the-gartner-hype-cycle-for-digital-marketing

Mengikuti perkembangan teknologi terbaru dalam pemasaran digital serupa dengan menjelajahi hutan yang terus berubah. Para pemimpin pemasaran harus terus memperbarui peta mereka untuk tetap berada di jalur yang benar. Berdasarkan terbaru dari Siklus Hype Gartner untuk Pemasaran Digital, mari kita eksplorasi tiga perubahan teknologi yang saat ini mendominasi landskap ini.

https://www.gartner.com/en/articles/3-impending-technology-shifts-rule-the-gartner-hype-cycle-for-digital-marketing

“Siklus Hype untuk Pemasaran Digital” dari Gartner. Ini adalah alat analitis yang digunakan untuk mewakili kematangan, adopsi, dan aplikasi sosial dari teknologi tertentu. Secara khusus, siklus ini mencoba untuk memberikan gambaran tentang bagaimana teknologi pemasaran digital berevolusi dari waktu ke waktu. Berikut adalah penjelasan dari elemen-elemen kunci grafik:

- Innovation Trigger (Pemicu Inovasi): Ini adalah titik awal di mana teknologi baru diperkenalkan, seringkali disertai dengan harapan yang tinggi dan banyak pemberitaan.

- Peak of Inflated Expectations (Puncak Harapan Berlebihan): Di titik ini, harapan terhadap teknologi mencapai puncaknya karena hype yang tinggi dan publisitas yang luas, walaupun seringkali teknologi tersebut belum teruji sepenuhnya dalam praktek nyata.

- Trough of Disillusionment (Lembah Kekecewaan): Ketika eksperimen dan implementasi awal gagal memenuhi harapan yang berlebihan, terjadi kekecewaan. Teknologi mungkin dianggap tidak memadai atau terlalu rumit untuk diimplementasikan.

- Slope of Enlightenment (Lereng Pencerahan): Melalui lebih banyak pengujian, pengembangan, dan pemahaman tentang cara mengintegrasikan teknologi ke dalam strategi bisnis, perusahaan mulai melihat nilai sebenarnya dari teknologi tersebut.

- Plateau of Productivity (Plato Produktivitas): Pada akhirnya, teknologi diadopsi secara luas, nilai dan aplikasinya menjadi jelas dan stabil, dan teknologi tersebut menjadi produktif secara konsisten.

Pada grafik ini, berbagai teknologi diberi label dan ditempatkan pada kurva berdasarkan fase saat ini dalam siklus. Contohnya:

- Generative AI for Marketing: AI yang dapat menghasilkan konten otomatis dan ide kreatif untuk pemasaran saat ini sedang berada di puncak harapan.

- Superapps: Aplikasi yang menggabungkan berbagai fungsi dan layanan dalam satu platform berada di puncak harapan, menandakan ekspektasi tinggi dari teknologi ini.

- Emotion AI for Marketing: AI yang dapat menginterpretasikan dan merespons emosi manusia terletak lebih awal di kurva, yang menandakan bahwa teknologi ini masih dalam tahap awal perkembangan.

Setiap teknologi juga ditandai dengan ikon yang menunjukkan kapan diperkirakan akan mencapai Plato Produktivitas:

- Lingkaran kosong: kurang dari 2 tahun.
- Lingkaran setengah terisi: 2 sampai 5 tahun.
- Lingkaran penuh: 5 sampai 10 tahun.
- Bintang: lebih dari 10 tahun.
- Segitiga: usang sebelum mencapai plato.

Perlu diingat bahwa waktu yang diberikan adalah perkiraan dan bisa berubah tergantung pada berbagai faktor, termasuk kemajuan teknologi, perubahan pasar, dan regulasi baru.

  1. AI Generatif Seperti Seorang Koki Eksperimen

Bayangkan seorang koki yang selalu mencoba resep baru untuk menemukan rasa yang sempurna, itu mirip dengan apa yang dilakukan AI generatif dalam pemasaran. Industri berlomba-lomba menggunakan AI ini tidak hanya untuk menguatkan apa yang sudah ada, tetapi juga untuk menciptakan ide-ide baru dan mengotomatisasi pembuatan konten. AI generatif bekerja seperti koki yang mengotomatiskan proses memasak, memungkinkan pembuatan hidangan baru dengan lebih cepat dan efisien.

Bayangkan jika AI adalah seorang asisten super canggih di sebuah dapur restoran. Dapur ini bukan dapur biasa, tetapi adalah dapur pemasaran yang memasak strategi-strategi untuk menarik pelanggan.

Pada awalnya, asisten ini hanya membantu memotong bahan dan memastikan resep diikuti dengan tepat — ini seperti AI yang melakukan analisis dan prediksi yang telah menjadi bagian dari alat pemasaran hari ini. Tapi sekarang, bayangkan asisten ini mulai menciptakan resep-resep baru sendiri, meracik bumbu inovatif, bahkan mungkin menyiapkan seluruh hidangan tanpa bantuan koki utama. Inilah peran dari AI generatif, yang tidak hanya mengikuti resep lama, tetapi juga menciptakan yang baru, mengautomasi produksi konten dan materi kreatif.

Sementara itu, ‘AI Pengaruh’ berperan seperti kritikus makanan yang mengerti selera pelanggan dan membantu menyesuaikan rasa; ‘AI Emosi’ bisa dibayangkan sebagai pelayan yang memahami perasaan pelanggan dan meresponsnya dengan tepat; dan ‘kecerdasan visual’ sebagai dekorator yang tahu persis bagaimana menata makanan agar tampak menarik.

Semua ‘karyawan’ AI ini sedang dalam masa pelatihan, diperkirakan membutuhkan waktu antara dua hingga sepuluh tahun untuk menjadi ahli dalam bidangnya. Saat mereka semakin mahir, mereka akan membawa cara-cara baru dalam mempromosikan produk, menetapkan harga, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan mendesain produk.

2. Privasi Sebagai Hambatan Seperti Pagar di Jalan

Dalam perjalanan kita, terkadang kita menemukan pagar yang menghalangi jalan. Dalam pemasaran digital, pagar ini adalah kekhawatiran privasi dan regulasi yang tidak pasti. Seperti pagar yang bisa mencegah kita mencapai tujuan, ketidakjelasan hukum privasi ini mencegah pengembangan inovasi, terutama dalam mengelola dan memahami data pelanggan. Meski begitu, kebutuhan untuk tetap menggunakan data pihak pertama, yakni data yang dikumpulkan langsung dari pelanggan, tetap menjadi prioritas, meskipun biayanya meningkat.

Bayangkan Anda sedang merencanakan sebuah pesta di rumah Anda. Anda ingin memastikan bahwa setiap tamu merasa nyaman dan aman — ini mirip dengan pemimpin pemasaran yang ingin melindungi privasi pelanggan mereka.

Sekarang, anggaplah aturan-aturan tentang siapa yang boleh Anda undang dan informasi apa yang Anda boleh tanyakan kepada mereka berubah-ubah dan tidak jelas. Ini seperti ketidakpastian dalam regulasi privasi yang membuat para pemasar bingung tentang cara mengumpulkan dan menggunakan data pelanggan tanpa melanggar aturan.

Meskipun aturan undangan ini tidak jelas, Anda masih ingin memiliki daftar tamu yang baik (data pihak pertama) dan memastikan mereka mau memberikan informasi (opt-in) untuk membuat pesta lebih baik. Jadi, Anda harus menemukan waktu yang tepat untuk mengajak mereka, dan terus membangun kepercayaan sehingga mereka merasa nyaman memberikan informasi tersebut.

Itulah tantangan yang dihadapi oleh pemimpin pemasaran digital: mereka harus mengelola data pelanggan dengan hati-hati di tengah ketidakjelasan aturan, sambil terus menjaga kepercayaan dan mendapatkan persetujuan pelanggan untuk berbagi data mereka.

3. Superapps Sebagai ‘Swiss Army Knife’ Digital

Bayangkan memiliki sebuah ‘Swiss Army Knife’ di dunia digital, di mana satu alat memiliki banyak fungsi. Itulah yang ditawarkan oleh Superapps. Superapps ini populer di Asia dan Amerika Latin karena menyediakan satu gerbang untuk banyak interaksi pelanggan, dari media sosial hingga e-commerce. Di AS, penerimaannya lebih lambat, tetapi potensinya untuk menyederhanakan dan merampingkan pengalaman digital sangat besar.

Bayangkan sebuah pasar serba ada di mana Anda bisa mendapatkan segala yang Anda butuhkan: dari bahan makanan hingga pakaian dan peralatan elektronik. Superapps adalah pasar serba ada ini dalam dunia digital.

Sebagai aplikasi yang memiliki banyak fungsi, Superapps menyatukan berbagai layanan seperti media sosial, e-commerce, dan iklan dalam satu aplikasi saja. Jadi, daripada harus pergi ke berbagai toko untuk berbagai kebutuhan — yang dalam analogi digital adalah membuka banyak aplikasi yang berbeda — Anda cukup pergi ke satu tempat dan menyelesaikan segala urusan Anda di sana.

Di Asia dan Amerika Latin, pasar serba ada ini sangat populer karena kemudahannya. Namun, di Amerika Serikat, pasar serba ada ini baru mulai dikenal dan adopsinya lebih lambat. Meskipun demikian, peluang untuk menyederhanakan dan memadukan banyak pengalaman digital menjadi satu pengalaman yang terintegrasi tetap menjadi potensi besar dari Superapps.

Kesimpulan dari Claudia Ratterman, Analis Direktur Gartner

“Dalam dua hingga lima tahun ke depan, AI generatif akan terus menjadi teknologi revolusioner dalam pemasaran digital, mempengaruhi segala hal mulai dari penciptaan konten hingga regulasi. Transformasi yang dibawanya akan terus mempengaruhi masa depan teknologi pemasaran.”

--

--

No responses yet